Untuk "mengerti"
kamu hanya butuh kuping atau mata, kamu gak butuh mulut atau tangan kamu.
.
misal :
cewe kamu marah2, kamu cukup mendengarkan dia saja..
dari situ kamu akan bisa menerima dia,
apa yg dia suka, kenapa dia marah, maunya gimana, orangnya seperti apa,
kenapa, dengan siapa? semalam berbuat apa? (haiyah.. kok jadi lagu)
.
Banyak orang yang berantem dengan pasangannya, karena mereka mau sama sama dimengerti..
ceweknya ngomong, kamu juga ngomong,
ceweknya utarakan pendapatnya, kamu juga balas dengan alasan,
dia teriak, kamu teriak juga..
jadi siapa yg mau dimengerti siapa?
Kebiasaan ini akan memperparah KEMAMPUAN KAMU untuk dapat menerima orang lain, situasi, ataupun hal buruk yang terjadi pada kamu.
.
Mulai dari protes kecil tentang peraturan di kantor/kampus,
Marah karena pemerintah tidak mengerti keadaan dan kesulitan kamu.
Ngambek karena pasangan kamu tidak bisa mengerti keadaan kamu yang anxiety.
Protes sama amerika karena gak bisa terima dolarnya sangat mahal.
Sampai kepada marah marah dijalan sama pengemudi motor yang ugal ugalan.
kalo begini terus,
Kapan kamu mau punya kedamaian hati?
.
Contoh lain:
seseorang teman curhat sama kamu,
kamu harus perhatikan, apakah dia hanya butuh DIDENGARKAN
atau butuh MASUKAN
Kebanyakan orang itu adalah orang pintar (yaa seperti kamu)
Mereka sudah tau apa yang harus mereka lakukan.
"mas, aku bt deh sama cowo aku, karena dia tukang mabok mas.."
lalu kamu LANGSUNG bilang :
"kenapa gak diputusin aja?"
"ngapain kamu sama cowo kaya gitu?"
...
iya kan?
.
Nah ini yg saya maksut..
Dia hanya butuh kuping kamu saja.. dia gak butuh mulut kamu..
Dia hanya butuh teman untuk mendengarkan kisahnya..
Bukan butuh masukan dari kamu...
Jadi dengarkan saja dia berbicara sampai habis
.
Beda halnya jika teman kamu bilang :
"mas, aku bt deh sama cowo aku, karena dia tukang mabok mas.."
"menurut mas, aku harus gimana?"
...
Nah kalimat terakhir itu jelas tertera bahwa dia MEMBUTUHKAN MASUKAN kamu.. karena ada kalimat pertanyaan disitu.
kalo udah gitu, baru deh kamu kasih dia masukan.
.
Gitu mas..
.
Mempelajari hal ini, membuat kamu jadi ekspert untuk mengontrol diri kamu sendiri.
Saya tau susahnya untuk nahan bicara itu seperti apa..
Tapi bisa kok.
Jika ini bisa kamu lakukan, ada besar kemungkinan kamu dapat juga menahan emosi kamu (termasuk anxiety kamu)
Selain itu,
Ini juga membuat kamu jadi gak termasuk orang orang yang bawel.
.
Contoh lagi biar tambah mantep :
Kamu sedang presentasi, atau kamu sedang menjelaskan sesuatu kepada teman kamu.
kamu begitu menggebu gebu menceritakan hal itu.
Disini kamu harus menggunakan MATA kamu, coba sesekali lihat reaksi dari teman kamu, apakah dia terlihat "masih interest" untuk mendengarkan penjelasan kamu? atau sudah tidak?
Jika dia terlihat sudah agak malas mendengar, atau sudah mengalihkan pandangannya dari kamu. Kamu ngapain cerita terus?
ya berhentilah.. Jangan nyerocos terus..
disini kamu jadi lebih bisa mengerti dia.
Apa yang dia suka? apa yang menarik bagi dia? orangnya seperti apa? dimana? dengan siapa? semalam berbuat apa?
.
PS :
Ada perbedaan jauh antara :
menerima (seseorang) VS mengerti (seseorang)
Menerima itu = adalah kemampuan seseorang untuk menerima suatu hal, (bahkan) tanpa melalui proses "mengerti"...
iya gak?
Jadi sebetulnya Kamu gak perlu mengerti anxiety untuk bisa menerimanya.
Kamu kan bukan dokter atau psikiater.
Jadi cukup "menerima" kenyataan kalau kamu kena anxiety, dan tanya, apa yang harus kamu lakukan untuk itu.
Dengan begitu kesembuhan kamu akan jauh lebih cepat.
.
salam,
erikwibowo
Mas, badan ku seperti ada geteran gitu mas, tapi rasa nya pindah pindah, kadang di kaki di tangan, di paha dll. Apa itu effect dari anxie ya mas?
BalasHapus