Pasal 4 : ANXIETY vs PROSES PENYEMBUHAN
Teori & Info
.
Tau Hobby Mancing?
Kenapa banyak orang yang hobby-nya mancing? Apa yang mereka suka dari mancing?
Apakah dapet ikannya? Atau "proses" memancingnya?
Jika ingin mendapatkan ikan, kenapa tidak pakai jala besar saja? kenapa malah memakai kail kecil?
.
Sudah terbayang kan? alasannya?
- awalnya mereka menebar kail diposisi yg mantap (menurut mereka)
- berharap cemas ada ikan yg nyamber atau tidak
- menunggu dipinggir kali kepanasan, laper, ngantuk, banyak nyamuk
- nanya terus : "ini ada ikannya gak sih?"
- akhirnya kail disamber,
- dia berusaha keras perang melawan ikan
- agak takut juga kalo kailnya putus, atau ikannya kelepas
- dan akhirnya dapet juga
- dengan semyum lebar dan rasa bangga dia foto sefi berdua sama si ikan
begitulah prosesnya.
Itu yang bikin mancing itu terasa enak.
.
Nah, SEMUA proses recovery (proses penyembuhan) dari anxiety itu memang membutuhkan proses. Tapi JUSTRU proses itulah yang AKAN meyembuhkan anda. "Bukan ikan-nya".
.
Sama seperti mancing. Anda bisa saja menggunakan kapal penangkap ikan modern, jala yang besar, ataupun pukat harimau untuk menangkap ikan itu. namun Anda jadi MISSING THE POINT.
Mancing itu bukan seperti itu.
Proses penyembuhan anxiety pun juga BUKAN seperti itu.
.
Yang Menyembuhkan itu adalah Prosesnya.
Begini,
Anxiety itu adalah masalah EMOSIONAL masalah jiwa, bukan masalah kepintaran (otak) atau masalah kekuatan tubuh (otot).. Jadi anda "butuh" "merasakan" suatu feeling, yang AKAN anda dapatkan disaat anda latihan mengontrol emosi Anda.
.
Anxiety bukan penyakit yang sekali minum obat langsung sembuh.
Anxiety itu adalah sebuah proses dimana kamu akan menemukan diri kamu (didalam ketakutan kamu) agar kamu, dapat mengontrol diri kamu sepenuhnya.
.
1.
Anda sudah mempelajari semua buku mengenai anxiety, Anda sudah BANYAK informasi mengenai bagaimana cara sembuh.. Namun kenapa anxiety Anda belum sembuh juga?
Ya Ini karena anda HANYA TAU TEORINYA tapi tidak (belum) melewati prosesnya.
Fadli baru lulus sarjana S3 tehnik mobil, dia mempelajari cara membuat mobil. Bahkan dia adalah lulusan terbaik dari kampusnya.
Lalu Seberapa hebat dia bisa membetulkan mobil tua , dibanding tukang bengkel mobil dipinggir jalan yang hanya lulusan SMA?
Ngerti kan?
Yang dibutuhkan disini adalah melewati prosesnya, pengalamannya, kegagalan berkali kali dalam mencoba, susah payahnya, usahanya, perjuangannya, bukan "teori"nya.
Dan Ini TIDAK BISA hanya dengan menjalankan skenario di pikiran anda. "oh tinggal begini tooh, oke deh, aku ngerti..." = ini tidak bisa!
Untuk benar-benar merasakan "suatu feeling", maka anda harus benar2 mengerjakannya.
Jika Anda SUDAH tau teorinya, tapi belum sembuh juga, berarti anda sudah "missing the whole point" dari recovery ini.
.
2.
Untuk yang MASIH HOBI meramal, kamu juga gak akan ngerti bagaimana caranya untuk bisa sembuh dari anxiety.
Jika kamu sudah tau siapa jodoh kamu, maka buat apa pacaran? langsung kawinin saja.. Toh dia sudah pasti mau, karena dia jodoh kamu.
Betul gak?
Tapi kamu kehilangan POINTnya, intisari-nya.
Yang enak itu justru proses pacarannya, proses ngerayunya, proses deg-degganya antara diterima atau tidak, proses ngambeknya, jalan berdua sambil bertanya didalam hati apakah dia sayang aku juga?
Itu yang akan bikin kamu belajar soal cinta, soal penolakan, pengorbanan, kesetiaan, kasih sayang, dll.
Dari situ kamu akan menjadi orang yang baik dan menghargai orang lain.
Tanpa melalui proses itu, kamu gak akan belajar apa apa.
.
3.
Anxiety akan selalu ada buat orang yang sering mengambil jalan pintas.
Setuju gak?
Kenapa? Ya karena dia gak belajar apa apa.
Karena Dia TIDAK melewati prosesnya.
Oke, sekarang Mana yang lebih hebat?
Seseorang yang bekerja dari bawah, lalu menjadi pimpinan perusahaan?
atau dia yang mengambil jalan pintas, yang langsung menjadi bos karena itu perusahaan bapaknya?
Mana yang bisa memimpin perusahaan lebih baik?
Mana yang bisa mengerjakan tugasnya dengan baik (tanpa rasa khawatir)?
Mana yang lebih anda sukai?
.
Apa yang anda rasakan jika tim sepak bola kesayangan Anda melakukan sogok wasit demi memenangkan pertandingan?
Dan apa yang anda rasakan jika tim musuh yang justru melakukan hal itu?
Mereka sudah "missing the point" bukan?
Tujuannya disini adalah usaha yang keras, capek berat dilapangan, menjaga gawang, gagal gol berkali kali tapi terus mencoba, bersama sama teman mengecoh kiper lawan, dan akhirnya mereka bisa mengangakat piala dengan rasa bangga di dada?
Itu point-nya bukan?
.
4.
Ada pembaca buku saya yang sudah mulai sembuh dari anxiety.
Ada juga yang membaca lewat hp, akhirnya tidak sembuh, karena hanya dibaca selewatan saja. Bagi saya mereka hanya ingin tau, bukan ingin sembuh.
Ada juga yang malah justru ibunya yang membeli buku, bukan anaknya. Dan anaknya sampai sekarang belum sembuh juga. Disini yang saya lihat justru ibunya yang ingin anaknya sembuh, bukan anaknya (penderitanya).
Oke, sekarang mari kita lihat "proses"nya, bagaimana dan kenapa dia yang ngebaca buku bisa sembuh?
- awalnya dia kepengen banget nget nget untuk sembuh
- sudah capek sama penyakit ini
- lalu dia search di internet info ini itu
- habis tenaga, uang, waktu dan pikiran
- menemukan blog, bersusah payah mencari dan membaca bukunya
- berharap cemas jika buku itu gagal menyembuhkannya
- membaca dan mencoba memahami berulang ulang
- mencoba keras melakukan tugasnya, lagi, lagi dan lagi
- berusaha keras untuk latihan, dan gagal berkali kali
- coba lagi, kumat lagi, coba lagi, kumat lagi, terus menerus
- dan akhirnya sembuh, dan terbebas dari anxiety
Okey? sudah kebayangkan?
Sekarang saya tanya, apa yang menyembuhkan dia?
Bukunya? atau prosesnya?
.
5.
Ada orang yang justru menghindari "proses"nya.
- Dia mencoba untuk melawan anxiety sendiri, lalu gagal , besoknya gak mau coba lagi, karena takut gagal. Padahal gagal itu kan adalah bagian dari proses juga.
.
- Ada lagi yang mau sembuh, terus nanya gimana cara untuk sembuh? tapi menurut dia terlalu repot untuk merubah pola pikir, terlalu repot untuk jaga makan, terlalu mahal untuk berobat, terlalu lama jika memakan waktu bulanan, apalagi disuruh olahraga? jelas gak akan mau.
.
- Ada juga yang sudah mencoba semua cara tapi gak sembuh sembuh. Awalnya Coba cara A, baru sekali pertemuan lalu berhenti.
coba cara B, ternyata besok masih kumat, lalu berhenti.
coba cara C, minggu depannya kumat, lalu berhenti.
cara D juga begitu, baru sebulan terus berhenti.
dan seterusnya sampai cara Z.
dan sekarang dia bingung mau pakai cara apa karena semua cara sudah dia "coba".
Dia hanya (tanda petik) "coba" loh, dia tidak mengikuti "proses" penyembuhannya sampai akhir.
.
- Ada yang ke psikiater memakan obatnya. Lalu takut efek sampingnya, lalu menghentikan pengobatan ditengah jalan. Akhirnya sekarang luntang lantung gak tau lagi musti bagaimana.
.
- Ada juga yang ke psikiater, memakan obat sekali dua kali, besoknya kambuh, lalu berhenti konsumsi, sambil menuduh obat tersebut tidak bisa menyembuhkan dirinya. "saya sudah coba obat itu mas, gak pengaruh.."
Padahal yang menyembuhkan itu kan adalah prosesnya, bukan obatnya.
.
- Ada lagi yang hoby makan obat penenang, mau kerja minum obat penenang, mau main sama temen minum dulu, gak bisa tidur makan obat penenang, berantem sama ceweknya minum obat, patah hati minum obat, macet minum obat, kecewa sama dunia minum obat, ini dilakukan terus menerus sampai 5 tahun gak bisa lepas-lepas..
jadi kapan dia mau belajar untuk mengontrol emosinya?
Akhirnya dia marah-marah sama psikiater saat psikiater mau hentikan obatnya. Oh iya, dan dia juga mulai panik saat stock alprazolam-nya mulai menipis.
.
- Tapi banyak juga yang sembuh via psikiater, yaitu mereka orang orang yang mengikuti prosesnya sampai akhir. Mengikuti program psikiater sampai setahun atau 1,5 tahun. Mencoba keluar rumah dengan/tanpa obat. Mengikuti petunjuk psikiater, olahraga, adaptasi, hidup sehat, dan akhirnya bisa sembuh dari lingkaran anxiety ini.
.
- Bukan hanya psikiater loh, banyak juga yang sembuh dengan cara yang berbeda beda. Ada yg selfhealing, terapi via psikolog, mengatur makanan, bahkan ada yang sembuh dengan hanya sholat dan berzikir. Hebat gak?
Gimana?
.
Jadi apa yang BIKIN SEMBUH ?
buku saya? triknya? ngajinya? sholatnya? obatnya? gaya hidupnya? atau prosesnya?
.
PS :
Jangan baca point ke 5
thanks.
~erikwibowo
Teori & Info
.
Tau Hobby Mancing?
Kenapa banyak orang yang hobby-nya mancing? Apa yang mereka suka dari mancing?
Apakah dapet ikannya? Atau "proses" memancingnya?
Jika ingin mendapatkan ikan, kenapa tidak pakai jala besar saja? kenapa malah memakai kail kecil?
.
Sudah terbayang kan? alasannya?
- awalnya mereka menebar kail diposisi yg mantap (menurut mereka)
- berharap cemas ada ikan yg nyamber atau tidak
- menunggu dipinggir kali kepanasan, laper, ngantuk, banyak nyamuk
- nanya terus : "ini ada ikannya gak sih?"
- akhirnya kail disamber,
- dia berusaha keras perang melawan ikan
- agak takut juga kalo kailnya putus, atau ikannya kelepas
- dan akhirnya dapet juga
- dengan semyum lebar dan rasa bangga dia foto sefi berdua sama si ikan
begitulah prosesnya.
Itu yang bikin mancing itu terasa enak.
.
Nah, SEMUA proses recovery (proses penyembuhan) dari anxiety itu memang membutuhkan proses. Tapi JUSTRU proses itulah yang AKAN meyembuhkan anda. "Bukan ikan-nya".
.
Sama seperti mancing. Anda bisa saja menggunakan kapal penangkap ikan modern, jala yang besar, ataupun pukat harimau untuk menangkap ikan itu. namun Anda jadi MISSING THE POINT.
Mancing itu bukan seperti itu.
Proses penyembuhan anxiety pun juga BUKAN seperti itu.
.
Yang Menyembuhkan itu adalah Prosesnya.
Begini,
Anxiety itu adalah masalah EMOSIONAL masalah jiwa, bukan masalah kepintaran (otak) atau masalah kekuatan tubuh (otot).. Jadi anda "butuh" "merasakan" suatu feeling, yang AKAN anda dapatkan disaat anda latihan mengontrol emosi Anda.
.
Anxiety bukan penyakit yang sekali minum obat langsung sembuh.
Anxiety itu adalah sebuah proses dimana kamu akan menemukan diri kamu (didalam ketakutan kamu) agar kamu, dapat mengontrol diri kamu sepenuhnya.
.
1.
Anda sudah mempelajari semua buku mengenai anxiety, Anda sudah BANYAK informasi mengenai bagaimana cara sembuh.. Namun kenapa anxiety Anda belum sembuh juga?
Ya Ini karena anda HANYA TAU TEORINYA tapi tidak (belum) melewati prosesnya.
Fadli baru lulus sarjana S3 tehnik mobil, dia mempelajari cara membuat mobil. Bahkan dia adalah lulusan terbaik dari kampusnya.
Lalu Seberapa hebat dia bisa membetulkan mobil tua , dibanding tukang bengkel mobil dipinggir jalan yang hanya lulusan SMA?
Ngerti kan?
Yang dibutuhkan disini adalah melewati prosesnya, pengalamannya, kegagalan berkali kali dalam mencoba, susah payahnya, usahanya, perjuangannya, bukan "teori"nya.
Dan Ini TIDAK BISA hanya dengan menjalankan skenario di pikiran anda. "oh tinggal begini tooh, oke deh, aku ngerti..." = ini tidak bisa!
Untuk benar-benar merasakan "suatu feeling", maka anda harus benar2 mengerjakannya.
Jika Anda SUDAH tau teorinya, tapi belum sembuh juga, berarti anda sudah "missing the whole point" dari recovery ini.
.
2.
Untuk yang MASIH HOBI meramal, kamu juga gak akan ngerti bagaimana caranya untuk bisa sembuh dari anxiety.
Jika kamu sudah tau siapa jodoh kamu, maka buat apa pacaran? langsung kawinin saja.. Toh dia sudah pasti mau, karena dia jodoh kamu.
Betul gak?
Tapi kamu kehilangan POINTnya, intisari-nya.
Yang enak itu justru proses pacarannya, proses ngerayunya, proses deg-degganya antara diterima atau tidak, proses ngambeknya, jalan berdua sambil bertanya didalam hati apakah dia sayang aku juga?
Itu yang akan bikin kamu belajar soal cinta, soal penolakan, pengorbanan, kesetiaan, kasih sayang, dll.
Dari situ kamu akan menjadi orang yang baik dan menghargai orang lain.
Tanpa melalui proses itu, kamu gak akan belajar apa apa.
.
3.
Anxiety akan selalu ada buat orang yang sering mengambil jalan pintas.
Setuju gak?
Kenapa? Ya karena dia gak belajar apa apa.
Karena Dia TIDAK melewati prosesnya.
Oke, sekarang Mana yang lebih hebat?
Seseorang yang bekerja dari bawah, lalu menjadi pimpinan perusahaan?
atau dia yang mengambil jalan pintas, yang langsung menjadi bos karena itu perusahaan bapaknya?
Mana yang bisa memimpin perusahaan lebih baik?
Mana yang bisa mengerjakan tugasnya dengan baik (tanpa rasa khawatir)?
Mana yang lebih anda sukai?
.
Apa yang anda rasakan jika tim sepak bola kesayangan Anda melakukan sogok wasit demi memenangkan pertandingan?
Dan apa yang anda rasakan jika tim musuh yang justru melakukan hal itu?
Mereka sudah "missing the point" bukan?
Tujuannya disini adalah usaha yang keras, capek berat dilapangan, menjaga gawang, gagal gol berkali kali tapi terus mencoba, bersama sama teman mengecoh kiper lawan, dan akhirnya mereka bisa mengangakat piala dengan rasa bangga di dada?
Itu point-nya bukan?
.
4.
Ada pembaca buku saya yang sudah mulai sembuh dari anxiety.
Ada juga yang membaca lewat hp, akhirnya tidak sembuh, karena hanya dibaca selewatan saja. Bagi saya mereka hanya ingin tau, bukan ingin sembuh.
Ada juga yang malah justru ibunya yang membeli buku, bukan anaknya. Dan anaknya sampai sekarang belum sembuh juga. Disini yang saya lihat justru ibunya yang ingin anaknya sembuh, bukan anaknya (penderitanya).
Oke, sekarang mari kita lihat "proses"nya, bagaimana dan kenapa dia yang ngebaca buku bisa sembuh?
- awalnya dia kepengen banget nget nget untuk sembuh
- sudah capek sama penyakit ini
- lalu dia search di internet info ini itu
- habis tenaga, uang, waktu dan pikiran
- menemukan blog, bersusah payah mencari dan membaca bukunya
- berharap cemas jika buku itu gagal menyembuhkannya
- membaca dan mencoba memahami berulang ulang
- mencoba keras melakukan tugasnya, lagi, lagi dan lagi
- berusaha keras untuk latihan, dan gagal berkali kali
- coba lagi, kumat lagi, coba lagi, kumat lagi, terus menerus
- dan akhirnya sembuh, dan terbebas dari anxiety
Okey? sudah kebayangkan?
Sekarang saya tanya, apa yang menyembuhkan dia?
Bukunya? atau prosesnya?
.
5.
Ada orang yang justru menghindari "proses"nya.
- Dia mencoba untuk melawan anxiety sendiri, lalu gagal , besoknya gak mau coba lagi, karena takut gagal. Padahal gagal itu kan adalah bagian dari proses juga.
.
- Ada lagi yang mau sembuh, terus nanya gimana cara untuk sembuh? tapi menurut dia terlalu repot untuk merubah pola pikir, terlalu repot untuk jaga makan, terlalu mahal untuk berobat, terlalu lama jika memakan waktu bulanan, apalagi disuruh olahraga? jelas gak akan mau.
.
- Ada juga yang sudah mencoba semua cara tapi gak sembuh sembuh. Awalnya Coba cara A, baru sekali pertemuan lalu berhenti.
coba cara B, ternyata besok masih kumat, lalu berhenti.
coba cara C, minggu depannya kumat, lalu berhenti.
cara D juga begitu, baru sebulan terus berhenti.
dan seterusnya sampai cara Z.
dan sekarang dia bingung mau pakai cara apa karena semua cara sudah dia "coba".
Dia hanya (tanda petik) "coba" loh, dia tidak mengikuti "proses" penyembuhannya sampai akhir.
.
- Ada yang ke psikiater memakan obatnya. Lalu takut efek sampingnya, lalu menghentikan pengobatan ditengah jalan. Akhirnya sekarang luntang lantung gak tau lagi musti bagaimana.
.
- Ada juga yang ke psikiater, memakan obat sekali dua kali, besoknya kambuh, lalu berhenti konsumsi, sambil menuduh obat tersebut tidak bisa menyembuhkan dirinya. "saya sudah coba obat itu mas, gak pengaruh.."
Padahal yang menyembuhkan itu kan adalah prosesnya, bukan obatnya.
.
- Ada lagi yang hoby makan obat penenang, mau kerja minum obat penenang, mau main sama temen minum dulu, gak bisa tidur makan obat penenang, berantem sama ceweknya minum obat, patah hati minum obat, macet minum obat, kecewa sama dunia minum obat, ini dilakukan terus menerus sampai 5 tahun gak bisa lepas-lepas..
jadi kapan dia mau belajar untuk mengontrol emosinya?
Akhirnya dia marah-marah sama psikiater saat psikiater mau hentikan obatnya. Oh iya, dan dia juga mulai panik saat stock alprazolam-nya mulai menipis.
.
- Tapi banyak juga yang sembuh via psikiater, yaitu mereka orang orang yang mengikuti prosesnya sampai akhir. Mengikuti program psikiater sampai setahun atau 1,5 tahun. Mencoba keluar rumah dengan/tanpa obat. Mengikuti petunjuk psikiater, olahraga, adaptasi, hidup sehat, dan akhirnya bisa sembuh dari lingkaran anxiety ini.
.
- Bukan hanya psikiater loh, banyak juga yang sembuh dengan cara yang berbeda beda. Ada yg selfhealing, terapi via psikolog, mengatur makanan, bahkan ada yang sembuh dengan hanya sholat dan berzikir. Hebat gak?
Gimana?
.
Jadi apa yang BIKIN SEMBUH ?
buku saya? triknya? ngajinya? sholatnya? obatnya? gaya hidupnya? atau prosesnya?
.
PS :
Jangan baca point ke 5
thanks.
~erikwibowo
Komentar
Posting Komentar