# KEBIASAAN ANDA "MENGONTROL SITUASI" VS PASRAH
Cara agar anxie gak kumat lagi.
Anda pasti sudah tahu bahwa anxiety akan hilang jika Anda bisa pasrah.
Namun kenapa sulit untuk bisa pasrah?
Kenapa recovery saya malah berujung kepada Depresi?
Yang salah Adalah kebiasaan Anda "mengontrol situasi".
Kebiasaan untuk Mengontrol segala sesuatu adalah sifat anda sejak dulu.. jelas ini adalah sumber dari stress Anda..
Sebetulnya Karakter Ini tidak salah, hanya saja Anda membutuhkan Mental dan fisik yang kuat agar bisa mengontrol semuanya seperti mau Anda.
Dan saat Anda menderita anxiety disorder, mental Anda tidak sekuat yang dulu,
jadi sepertinya sifat yg satu ini harus ditinggalkan
contoh:
- Mengontrol karyawan agar bisa bekerja sesuai yg Anda harapkan
- Mengontrol Pacar agar berubah menjadi sesuai mau Anda
- Mengontrol Kapan Anda bahagia, kapan Anda bekerja?
- Mengontrol hidup, tujuan, cara, nasib, cara kerja dunia, agar Anda mendapatkan hal yang PASTI. Setuju?
oh, iya,
Anda juga takut akan yg namanya KETIDAK PASTIAN.. Akan tetapi (sayangnya) dunia ini dipenuhi oleh banyak ketidakpastian. seperti :
- umur, rejeki, kelahiran
- sifat , emosi dan cara kerja orang lain (adanya human error)
- cuaca, bencana, keuntungan, kesialan, dll
- kesehatan, penyakit, macet di jalan, computer error, internet error, dll
Jika Anda berusaha mengontrol semuanya,
maka anda akan stress dan tingkat kecemasan (atau anxiety level Anda) juga akan meningkat.
ingat :
STRESS + KURANG ISTIRAHAT + CEMAS = RELAPSE
*/Relapse adalah suatu sebutan jika di saat recovery, anda mengalami kembali serangan panik atau anxiety disorder
.
# --------------------------------------------------------------------------- #
.
MASIH SUKA MENGONTROL KEADAAN?
Tanpa sadar, beberapa dari kita masih menganut pola pikir ini.
- Anda masih ingin mengontrol kapan Anda sembuh (jika tidak sesuai harapan, maka anda akan depresi, sebal sendiri, marah2 sendiri)
- Anda bahkan masih mengontrol cara kerja psikiater (agar psikiater bekerja sesuai dengan apa yg Anda mau.. jika pengobatan tidak berhasil, Anda akan kecewa, depresi, dan anxiety Anda bisa kumat lagi (padahal mereka sudah bekerja seperti yang Anda mau)
- Masih suka Cemas akan kesehatan.. (apakah sakit jantung? lambung? paru? otak? ini sakit apa? ini TIDAK PASTI, saya hanya mau yg PASTI)
- Masalah pasangan? percintaan? Anda masih mengontrol mereka agar mereka sesuai dgn apa yg Anda harapkan. yaitu : SETIA, Tidak ninggalin Anda, bersifat perfect, dll..
anda mulai cemas jika si dia tidak ada kabar seharian.
(disini benih anxiety mulai anda pupuk)
- dan hal-hal nya
.
# ------------------------------------------------------------------------ #
.
PASRAH ?
Pasrah berarti menyerahkan semuanya ke yang maha kuasa (yaitu : Tuhan, apapun agama mu).
Mereka yang pasrah hanya berpegangan dengan RUMUS ini:
MANUSIA HANYA BISA BERUSAHA.
TUHAN YANG MENENTUKAN.
dalam implementasinya, berarti seperti ini:
- Anda hanya BERUSAHA untuk sembuh, mungkin dengan cara:
makan obat atau banyak latihan, olah raga , melakukan hal positif, dll .. dan biarkan Tuhan yang menentukan kapan Anda sembuh.
(ini tidak stress, tidak depresi)
- Anda hanya ke psikiater,
Tidak perlu tahu cara kerja mereka, obat apa yg di berikan, biarkan mereka kerjakan sesuai dgn apa yg mereka pelajari,
Anda hanya BERUSAHA minum obat sesuai anjuran (apapun merk-nya), dan kalau tidak enak atau kumat anda tinggal kembali lapor ke psikiater.
(ini tidak stress, pengobatan berjalan tanpa rasa khawatir tidak sembuh)
- Masalah Kesehatan ?
Anda hanya BERUSAHA untuk hidup sehat, olahraga teratur, menjaga diri dari makanan yg buruk.
Masalah anda terus sehat atau dikasih sakit, itu biar TUHAN yang tentukan.
- Masalah pasangan?
Anda hanya BERUSAHA membahagiakan pasangan Anda.
Ini jauh lebih baik daripada anda berusaha merubah sifatnya, memberikan peraturan yg mengikat, atau jadi seorang yg posesif.
(dia bisa ikutan jadi stress)
Sebagian besar orang akan lebih senang berpasangan dengan orang membuatnya bahagia, dibanding berpacaran dengan orang yg posesif.
Jadi,
Anda hanya BERUSAHA membuat dia bahagia.
Apakah dia akan bersama dengan Anda selamanya?
Itu biar tuhan yang tentukan.
- dan hal-hal lainnya.
# --------TANYA & JAWAB ------------------------------------ #
T: Mas, saya cemas kalo toko saya sepi pengunjung?
J: Apakah jika Anda cemas toko Anda bisa berubah menjadi ramai pengunjung?
T: Mas, saya terus khawatir akan kesehatan? tiap minggu saya selalu checkup ke dokter, takut kalo ada penyakit berbahaya yg hinggap?
itu bener gak mas?
J: Apakah dengan check up ke dokter anda bisa terhindar dari penyakit?
yang bisa bikin anda sehat itu adalah USAHA Anda untuk sehat, seperti olahraga, pola hidup sehat, dan jaga makanan.
Jadi yang penting usahanya apa?
bukan rasa khawatirnya.
T: Mas, saya khawatir kalo psikiater saya gak becus kerjanya?
J: Naah, Ini yg susah.
Sekarang Anda khawatir akan skill dokter yg menangani Anda,
* Lalu Anda khawatir akan bagus/tidaknya obat yg di berikan ke Anda,
besoknya Anda menunggu efek dari obat tersebut, khawatir akan obatnya tidak manjur.
besoknya Anda khawatir akan efek samping obat tsb ke tubuh Anda,
besoknya anda khawatir akan dosis obat yg sudah anda konsumsi
besoknya Anda khawatir lever Anda jebol,
besoknya Anda khawatir jika ada "sedikit sakit" dibagian lever,
besoknya perasaan takut mati itupun hadir kembali.
Besoknya anda kembali ke psikiater dengan perasaan depresi, atau Anda pergi ke psikiater yang baru.
--> kembali ke (tanda *)
T: mas, jadi apa gunanya "rasa khawatir" ?
J: itu hanya reminder saja, seperti pengingat kalau saat ini kita harus berusaha.
selebihnya, itu gak ada gunanya.
T: Mas saya mau sembuh, tapiiiiiii :
- saya gak bisa olahraga, khawatir badan saya gak kuat
- saya gak bisa ke psikiater , khawatir akan efek obat ke badan
- saya gak mau self healing, khawatir saya gak bisa nahan anxie nya
- saya gak mau minum vit B kompleks, khawatir efeknya ke badan
- saya gak mau juga berdoa, saya khawatir Tuhan ambil nyawa saya
- saya gak mau share rasa ini ke siapa2, khawatir mereka menjauhi saya
- saya gak mau lama kaya gini, saya khawatir akan jadi gila
- saya gak mau keluar rumah, khawatir akan roboh di jalan
- saya juga khawatir penyakit ini tidak bisa sembuh
- saya juga khawatir tidak ada orang yang mau menolong saya
- saya juga khawatir rumah tangga saya jadi berantakan
- saya juga khawatir segala usaha yg saya kerjakan akan sia-sia
J: Tuut... tuuut.. tuuut..
(suara telfon ditutup)
Hye erik..saya mau bertanya..berapa lama masa diambil untuk sembuh dari panik attack? Mas erik sendiri berapa lama baru sembuh..? Thnx ya
BalasHapusSaat gak kumat sy merasa sembuh dan memotifasi yg lain,saat kumat sy sndiri gak bisa mengontrol pikiran yg shrusnya sy bisa
BalasHapus