Namanya RINI,
dia tinggal serumah dgn suaminya yg tukang mabuk, main cewe, dan kerjaan nya sering nampar dan mukul.
Bagi Rini, setiap hari hidupnya seperti di neraka.
Setiap malam, sesaat sebelum suaminya pulang,
anxiety Rini selalu kumat. Lama kelamaan rasa anxietynya pun berubah menjadi psikosomatis.
Akhirnya RINI tidak kuat lalu pergi ke psikiater.
Psikiater pun memberikan Rini obat penekan rasa takut/anxiety. Mulai saat itu, Rini selalu mengkonsumsi obat penenang sesaat sebelum suaminya pulang.
Setiap habis minum obat tersebut, Rini menjadi lebih tenang, Anxietynya pun kini tidak kumat lagi.
Pertanyaan:
Setelah setahun kemudian, apakah RINI sembuh dari anxiety?
Jawab:
Rini tidak akan sembuh. Masalah sebenarnya terletak di SUAMInya, bukan di anxiety-nya. Itu yang sebenarnya harus dia perbaiki.
Ini juga menjawab kenapa ada orang yang sudah 10 tahun namun belum juga bisa lepas dari obat psikiater.
dia tinggal serumah dgn suaminya yg tukang mabuk, main cewe, dan kerjaan nya sering nampar dan mukul.
Bagi Rini, setiap hari hidupnya seperti di neraka.
Setiap malam, sesaat sebelum suaminya pulang,
anxiety Rini selalu kumat. Lama kelamaan rasa anxietynya pun berubah menjadi psikosomatis.
Akhirnya RINI tidak kuat lalu pergi ke psikiater.
Psikiater pun memberikan Rini obat penekan rasa takut/anxiety. Mulai saat itu, Rini selalu mengkonsumsi obat penenang sesaat sebelum suaminya pulang.
Setiap habis minum obat tersebut, Rini menjadi lebih tenang, Anxietynya pun kini tidak kumat lagi.
Pertanyaan:
Setelah setahun kemudian, apakah RINI sembuh dari anxiety?
Jawab:
Rini tidak akan sembuh. Masalah sebenarnya terletak di SUAMInya, bukan di anxiety-nya. Itu yang sebenarnya harus dia perbaiki.
Ini juga menjawab kenapa ada orang yang sudah 10 tahun namun belum juga bisa lepas dari obat psikiater.
Komentar
Posting Komentar